Balai
Perempuan Nusa Indah pesertanya cukup aktif dan antusias, di BP ini pesertanya
dari kelompok Mahasiswa, Informal dan Profesional. Untuk PKD di BP Nusa Indah
dilakukan dari tanggal 9 s/d 12 Juli 2015.
Hasil-hasil
Pendidikan Kader Dasar:
a. Perkenalan
Seluruh
peserta memperkenalkan diri sebelum PKD di mulai.
b. Rumusan Harapan dan
Kekhawatiran
1. Harapan
a.
Menjadi kader KPI yang bisa membuat
warna di tengah-tengah masyarkat yang majemuk
b.
Menambah pengetahuan dan keyakinan
teradap kekuatan organisasi KPI
c.
Organisasi KPI bermanfaat buat
pribadi, keluarga dan masyarakat
d.
Dapat merektur kader KPI
e.
Membawa dampak yang positif bagi
orang-orang di sekitar
f.
KPI bisa menjadi pemersatu dan
perekat bagi organisasi-organisasi perempuan yang ada di Pontianak
g.
Adanya keberlanjutan organisasi ini
setelah PKD
2. Kekhawatiran
a.
Manajemen waktu yang baik antara
organisasi dengan pekerjaan belum terwujud
b.
Banyaknya organisasi perempuan yang
ada di Pontianak sehingga tidak focus dalam menjalankan isu dan kepentingan
perempuan
c.
Organisasi KPI tidak ada kegiatan
yang saling berkelanjutan sehinggal terjadinya kevakuman ditingkat BP
c. Tata Tertib ( Kesepakatan
Belajar )
Berdasarkan kesepakatan dari para peserta PKD
maka dihasilkan kontrak belajar sebagai berikut :
1.
PKD dilaksanakan dari tanggal 09
Juli sampai dengan 12 Juli 2015 di rumah Ibu Megawati
2.
PKD dimulai jam 09.00 – 15.00 WIB
3.
Istirahat jam 12.00 – 12.30 WIB
4.
HP dalam keadaan silent/vibra,
menerima telepon di luar area PKD atas ijin fasilitator dan panitia kecuali
menerima SMS cukup di ruangan saja
5.
Memberikan keterangan saat tidak
bisa mengikuti PKD pada waktu/hari selanjutnya
6.
Tidak boleh ada forum di dalam forum
7.
Apabila melanggar ketentuan di atas
dikenakan sanksi berupa membuat games/ice breaker
d. Alur Proses dan Materi
Pelatihan
1.
Gender
Materi Terlampir
2.
Analisi Sosial
Ø Sistem
sosial
-
Berkelompok berdasarkan pekerjaan
sehari-hari
· Kelompok
Ibu Rumah Tangga
1.
Adanya kecenderungan dalam
berkomunikasi tidak lancar dan ketidak adanya rasa percaya diri kalau berada di
kelompok lain
2.
Bisa berbaur dalam kelompok yang
sama tapi kadang kalau ada perbedaan pasti terjadi kecemburuan sosial
3.
Bahasa sehari-harinya bebas, jika di
bandingkan dengan kelompok pekerja lebih teratur dan cara berfikir berbeda
dengan Ibu rumah tangga
Catatan:
untuk norma, nilai, tata aturan, bahasa yang berbeda itu tidak terjadi diantar
kelompok mereka tapi kadang ada diantar kelompok, karena biasanya ibu rumah
tangga itu dianggap sebagai perempuan yang cukup bertanggung jawab dibandingkan
dengan kelompok yang lain.
· Kelompok
Profesional
1.
Berusaha untuk beradaptasi terhadap
mereka (kelompok lain) karena mereka (profesional) beranggapan mereka lebih
berpendidikan dari kelompok lain.
2.
Saling shearing untuk suatu masalah,
mencari solusi cara penyelesaian. Hubunganya: sebagai mitra (rekan kerja yang
baik) terhadap sesama kelompoknya.
3.
Apakah ada norma, nilai, tata
aturan, bahasa yang berbeda. Ada, karena dalan satu kelompok terdiri dari
bermacam peran, fungsi dan posisi
4.
Apakan selama ini ada perbedaan
pekerjaan, agama, etnis,dll. Ada, yaitu dari agama dan juga adat istiadat. Dan
cara mengatasinya: adanya sosialisasi hubungan antar warga/kelompok dengan cara
musyawarah.
Catatan: dalam
masyarakan kelompok profesional sering dianggap lebih pintar dan lebih tinggi
derajatnya sebagai perempuan (kelompok lain) oleh karena itu biasanya tingkah
laku mereka dianggap lebih sopan dan lebih lembut serta bisa dijadikan contoh
buata perempuan lain.
·
Kelompok Mahasiswa
1.
Adanya kekhawatiran tidak bisa
menyesuaikan diri terhadap kelompok lain. Dan kadang ada juga mahasiswa yang
merasa Wah merasa dirinya lebih intelek dan terdidik dari kelompok lain.
2.
Hubungan dengan kelompok lain yaitu
saling membutuhkan, karena jika dalam masyarakat tidak bisa menyampaikan
aspirasinya, mahasiswa mempunyai andil
3.
Apakah ada norma, nilai, tata
aturan, bahasa yang berbeda. Tidak ada perbedaan yang menonjol antar kelompok
4.
Apakan selama ini ada perbedaan
pekerjaan, agama, etnis,dll. Tidak ada, karena adanya toleransi.
Catatan:
Kelompok mahasiswa dianggap lebih pintar dan lebih terdidik jadi dianggap
pantas kalau mempunyai gaya hidup yang trendi dan modis.
Ø Sistem
ekonomi
-
Penghasilan yang paling diandalkan
dikelurahan Parid Tokaya yaitu Wirausaha dan penghasilan lainnyaa Pertanian,
perkebunan, wirausaha, pegawai dan buruh. Untuk sumber pendapatan penghasilan
yang didapat itu dari perdagangan.
-
Untuk sumber-sumber ekonomi diatur
berdasarkan Peraturan Daerah (Perda)
-
Karena keluahan Parid Tukaya dekat
dengan kota jadi banyak sekali wilayah perdagangan karena dekat juga dengan
pasar sehingga banyak sekali pertokoan dan pertokoan tersebut banyak dikuasai
oleh para pengusaha (Aktor Pengusaha yang banyak dari luar kelurahan).
-
Hubungan antara aktor penguasa
sumber ekonomi debgan pengambil keputusan dikelurahan, Jels antar keduanya
sangat berhubungan erat, dimana aktor penguasan (wirausaha) harus mendapatkan
ijin usaha, ijin bangunan sesuai dengan perda dari para pengambil keputusan,
karena tanpa adanya ijin dari pengambil keputusan para kator penguasa ekonomi,
dianggap ilegal/menyalahi aturan sehingga mereka kerap kali dikejar-kejar pihak
pengambil keputusan (pedagang liar).
-
Ada pengaruh penguasaan sumber
ekonomi pada kehidupan ekonomi masyarakat desa. Keduanya sangat berpengaruh di
karenakan saling berkepentingan, dimana penguasa ekonomi menyediakan segala
kebutuhan yang diperlukan masyarakat.
Ø Sistem
Politik
-
Aktor-aktor pengambil yang
menguasai/menentukan/pengambil keputusan di kelurahan adalah Lurah
-
Lurah (pengambil keputusan) berkuasa
sejak masa jabatannya berlaku. Untuk Pimpinan kelurahan dari masa kemasa ada
perbedaan
-
Adanya perbedaan karena ada
perubahan masa pergantian jabatan/pejabat dan program kerja. Sehingga,
fasilitas umum dan desa ada perubahan.
-
Hal yang membuat seseorang dan
kelompok dapet berkuasa di kelurahan adalah karena jabatan, masyarakat
mengganggap lurah pejabat paling tinggi dikelurahan yang wjib dihormati.
-
Proses pengambilan keputusan
dikelurahan adalah dengan cara Musyawarah dan mufakat bersama.
-
Pihak yang dilibatkan dalam
musyawarah adalah RT, RW, Pemuka Agama dan Tokoh masyarakat yang terpandang
didesa tersebut. Tapi disetiap pengambilan keputusan biasanya masih ditentukan
oleh pejabat-pejabat tertentu jadi yang datang terutama perempuan masih
dijadikan untuk pemenuhan quota. Contohnya hasil musrenbang biasanya sudah di
sepakati para pejabat tentang hal-hal yang akan dibawa ketingkatan yang lebih
atas.
-
Untuk hasil keputusan masyarakat
tidak ada yang dirugikan karena kebijakan tersebut telah disetujui oleh
masyarakat setempat.
Permasalah sosial
yang ada di Masyarakat:
1.
Diskriminasi (status sosial)
2.
Masalah Adat
3.
Kekerasan (Psikis)
4.
Anggapan masyarakat bahwa pejabat
mempunyai jabatan yang tinggi dan wajib dihormati
5.
Perempuan dilibatkan tapi hanya
untuk memenuhi quota
6.
Masih ada pungli untuk biaya masuk
sekolah
7.
Pelayanan kesehatan kurang maksimal
8.
Sistem BPJS yang sulit dan rumit
9.
Akses informasi masyarakat kurang
10.
Pola pikir dosen yang masih
beranggapan bahwa mahasiwa sebagai objek
11.
Kebijakan sekolah yang kurang
memperdulikan lingkungan masyarakat disekitar sekolahan. Kerana pihak sekolah
masih tebang pilih dalam menerima siswa dan standat yang tinggi untuk
penerimaan siswa
12.
Keperdulian perempuan antar sesama
masyarakat atau antar perempuan lain
13.
Teknologi yang berpengaruh terhadap
kehidupan sosial (perempuan kurang perduli atau kurang sosialisasi karna
teknologi)
Ø Peran
dan posisi perempuan di 3 permasalahan tersebut yaitu Sebagai Korban, Pelaku,
Penonton dan Pendengar
Ø Hal-hal
yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah :
-
Menyuarakan/menyampaikan aspirasi
atas masalah tersebut (orasi, terlibat dan mengajak perempuan dalam organisasi
untuk menyampaikan masalah)
-
Advikasi dan aksi sosial
-
Instropeksi diri dan mencari
kesibukan yang positif untuk tidak menjadi pelaku
Ø Harapan
kedepan tidak ada lagi masalah-masalah perempuan
3.
Dasar-Dasar
Organisasi
Materi
Terlampir
4.
Dasar
advokasi
Materi
Terlampir
5.
Rencana
Tindak Lanjut
RTL untuk Organisasi
-
Adanya tindak lanjut dari pelatihan
yang telah diikuti (diadakan pertemuan rutin)
-
Pelaksanaan kegiatan (Pelatihan
(pengetaguan, ketrampilan) dan peningkatan SDM peremuan)
-
Kajian keagamaan 1 bulan sekali
-
Pra koperasi
-
Keaktifan anggota disetiap pertemuan
-
Pelatihan UKM
-
PKD mahasiswa
-
Study banding
-
Jejaring
-
Pemanfaatan IT (ilmu teknologo)
dalam jaringan sosial media informasi
RTL Pribadi
-
Diterapkan kediri sendiri dulu
-
Diterapkan/disosialisasikan kepada
keluarga dan teman-teman maupun masyarakat
-
Diterapkan didiri sendiri mulai dari
hal kecil
-
Memberitahukan hasil dari sosialisai
(Materi-materi PKD) kepada mulai dari keluarga,dll
-
Bisa memperbaiki diri lagi semenjak
dapat ilmu sari sosialisasi (PKD) ini
-
Mensosialisasikan kepada teman
saudara pentingnya organisasi KPI
-
Dapet memahami hak-hak perempuan
-
Tertarik untuk bergabung
-
Selanjutnya ingin mengikuti kegiatan
berkelanjutan
-
Menjelaskan yang belum tahu tentang
hak-hak perempuan
-
Dengan kerja timdan dukungan dari
rekan serta mendapatkan informasi dari fasilitator ingin serta ikut serta
bekerja sama untuk membantu dan membela haknya perempuan
-
Saya merasa sangat beruntung sekali
dapat mengikuti kegiatan atau pelatihan KPI ini karena dengan pelatihan ini
banyak sekali ilmu dan pengertian tentang kelemahan-kelemahan perempuan, yang
selama ini dianggap sebagai makhluk yang yang tak berdaya
-
Saya sangat berterima kasih sekali
karena telah mengikuti pelatihan dan mendapat informasi tentang apa yang
dimaksudkan dengan KPI
-
Mudah-mudahan dapat menjadi pribadi
yang lebih baik
-
Akan mengajak banyak perempuan agar
mendukung dan ikut mempertaruhkan hak perempuan
-
Meluaskan organisasi
-
Adanya KPI dapat merubah pola pikir,
cara dan pandang kearah yang lebih baik terutama diri sendiri, keluarga dan
lingkungan pribadi dan Insya’Allah akan saya terapkan semampu pemahaman yang
saya pelajari selama pelatihan PKD Koalisi Perempuan Indonesia
-
Menguasai atau mempelajari
materi-materi yang telah disampaikan oleh fasilitator
-
Meluangkan waktu untuk mengikuti KPI
-
Berusaha untuk menjadi anggota KPI
yang baik dan berakhlaq
-
Mendapat hal baru atau ilmu
-
Menjadi tahu apa yang harus
dilakukan sebagai perempuan individu dan perempuan secara kelompok
-
Berusaha menerapkan ilmu ini pada
lingkungan terkecil dalam keluarga (Insya’Allah)
-
Saya ingin lebih mempelajari tentang
Gender dan memberikan informasi yang sudah diketahui kepada orang lain mulai
dari orang terdekat
-
Ingin menjadi pribadi yang
bermanfaat bagi orang-orang sekitar, berusaha menjalankan apa yang sudah
didapat dari PKD ini.
-
Setelah ini ingin mengajak suami
untuk membuat apa saja hak suami dan istri
- Saya akan menginformasikan
kepada keluarga, teman tentang apa yang sudah dilakukan dalam kegiatan KPI ini.
Seandainya masih ada kegiatan seperti ini ingin mengajak teman-teman lain untuk
ikut serta di organisasi KPI ini dengan tidak ada unsur keterpaksaan. Dan yang
ingin belajar ilmu gratis di KPI ini bisa bersatu dan tidak membeda-bedakan
etnis, suku dan agama yang intinya organisasi ini adalah perempuan dan ingin
melakukan kegiatan nyata setelah organisasi KPI ini terbentuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar