Peserta
Balai Perempuan Khatulistiwa paling banyak dari 2 balai perempuan lainnya, di
BP ini terdiri dari 2 kelompok kepentingan yaitu kelompok kepentingan Ibu rumah
tangga dan informal, di BP Khatuliswa pesertanya memang kurang aktif
dibandingkan 2 BP yang lain, tapi mereka punya semangat yang kuat untuk belajar
dan mengikuti PKD yang diselenggarakna dari tanggal 4 s/d 7 Juli 2015. Karena
kebanyakkan aktifitas peserta hanya ibu rumah tangga jadi waktu diskusi Analisa
sosial peserta kurang begitu tahu tentang kondisi perempuan yang ada di sekitar
mereka.
Hasil-hasil
Pendidikan Kader Dasar:
a. Perkenalan
Seluruh peserta memperkanlkan diri sebelum PKD
dimulai. Mulai dari panitia, Fasilitator sampai kepada peserta
b. Rumusan Harapan dan
Kekhawatiran
1.
Harapan Peserta
· Bisa
merekrut kader baru untuk diajak bergabung di KPI
· Dapat
mengiluti PKD dengan baik serta menerima materi dengan baik
· Menjadi
pribadi yang bail agar menjadi contoh masyarakat sekitar, minimal untuk di
kalangan keluarga sendiri
· Kegiatan
KPI ada kelanjutannya
· Berani
untuk berbicara
· Berani
untuk mengungkapkan pendapat
2.
Kekhawatiran Peserta
· Tidak
mengerti dengan materi yang diberikan
· Anak
rewel
· Tidak
selesai mengikuti PKD
· Suka
mengantuk dan pusing
· KPI
tidak aktif kembali seperti yang terdahulu
· Takut
tidak bisa membagi waktu untuk berorganisasi
c. Tata tertib ( Kesepakatan
Belajar )
1.
PKD dilaksanakan dari tanggal 4
sampai dengan 7 Juli 2015 di rumah Ibu Misnawati
2.
PKD dimulai jam 08.00 – 15.00 WIB
3.
Istirahat jam 12.00 – 12.30 WIB
4.
HP dalam keadaan Silent/Vibra, menerima
telepon di luar area PKD atas ijin Fasilitator dan panitia kecuali menerima SMS
cukup di ruangan saja
5.
Boleh membawa anak, cucu, cicit
selama kegiatan PKD
6.
Memberikan keterangan saat tidak
bisa mengikuti PKD pada waktu/hari selanjutnya
7.
Tidak boleh ada forum di dalam forum
8.
Apabila melanggar semua ketentuan di
atas menerima sanksi berupa nyanyi atau berjoget
d. Alur Proses dan Materi
Pelatihan
Peserta membedakan antara sex dan gender dengan
metode diskusi. Disamping berdiskusi, peserta juga mendapatkan materi dari
fasilitator.
e.
Analisi Sosial
Ø Sistem Sosial
Berkelompok berdasarkan pekerjaan sehari-hari
·
Kelompok Ibu Rumah Tangga
1.
Yang dirasakan kalau berada
dikelompok sendiri dan berhadapan dengan antar kelompok
a.
Kurang informasi
b.
Sibuk dengan urusan rumah
c.
Kurang pergaulan
d.
Kurang percaya diri
2.
Kalau dalam kelompok sendiri
a.
Kecemburuan sosial karna kalau ada
tetangga yang beli apa-apa pasti dirumpiin
b.
Persaingan
3.
Kalau untuk norma, nilai, tata
aturan, bahasa yang berbeda dalam kelompok atau antar kelompok
a.
Harusnya dirumah saja (kalau keluar
diomongin)
b.
Harus lebih tanggung jawab terhadap
keluarga
·
Kelompok Informal (pedagang)
1.
Yang dirasakan kalau berada
dikelompok sendiri dan berhadapan dengan antar kelompok
a.
Bangga
b.
Pemasukan diri lebih banyak dari
yang lain
2.
Kalau dalam kelompok sendiri
a.
Daya beli turun
b.
Pesaing banyak
c.
Sulit pemasaran
3.
Kalau untuk norma, nilai, tata
aturan, bahasa yang berbeda dalam kelompok atau antar kelompok
a.
Masyarakat belum memahami atau
memaklumi konaksanadisi atau aktifitas seorang pedagang
b.
Streotip atau pelabelan
Catatan : Untuk
kelompok perdagangan masih ada pelabelan karena kadang mereka beraktifitas
sampek malam dan itu masih dianggap tabu oleh para tetangga walaupun tidak
semua. Di Kelurahan Batu layang para perempuannya masih cukup minim dalam
pendidikan.
Ø Sistem Politik
a.
Aktor-aktor pengambil yang
menguasai/menentukan/pengambil keputusan di kelurahan adalah Camat, Pak Lurah,
RT dan RW
b.
Yang berkuasa mengambil keputusan
adalah pak RT. Dan pak RT tersebut sudah menjabat selama 4 periode
c.
Walaupun sudah menjabat selama 4
periode tetap tidak ada perubahan dari awal menjabat sampek sekarang ini.
d.
Proses pengambilan keputusan
dikelurahan adalah peserta tidak tahu karena selain tidak pernah dilibatkan
peserta PKD juga kurang memperdulikan hal tersebut
e.
Pihak yang dilibatkan dalam
musyawarah adalah pejabat kelurahan dan PKK
f.
Untuk hasil keputusan masyarakat
tidak ada yang dirugikan karena warga juga tidak begitu tahu dengan program
kerja kelurahan.
Catatan: Untuk
peserta PKD cukup sulit di ajak diskusi untuk sistem politik karena selain
aktifitasnya sebagai ibu rumah tangga, peserta sebagai warga kelurahan batu
layang memang kurang peduli dengan urusan kelurahan bahkan program kerja
kelurahan walaupun itu bersentuhan dengan mereka seperti bantuan-bantuan sosial
(raskin dan BLT) yang penting mereka dapat, kalaupun tidak dapat mereka hanya
pasrah.
Ø Sistem Ekonomi
a.
Penghasilan yang paling diandalkan
dikelurahan batu layang yaitu sebagai Buruh dan penghasilan lainnyaa Buruh
(buruh cuci dan bangunan) dan perdagangan kecil-kecilan
b.
Untuk sumber-sumber ekonomi diatur
oleh penguasa karena dikelurahan ini banyak sekali pabrik-pabrik dan tidak ada
pelibatan sama sekali masyarakatnya
c.
Karena keluahan Batu Layang ini
jalan utamanya adalah jalan provinsi dan dikelurahan ini banyak sekali
pabrik-pabrik. Antara lain: Pabrik Kopi, Pabrik kelapa, pitamu, LPG, SPBU,
Pulau Mas (udang) dan pabrik roti
d.
Hubungan antara aktor penguasa
sumber ekonomi debgan pengambil keputusan dikelurahan, Jelas antar keduanya
sangat berhubungan erat, dimana aktor penguasan (wirausaha) harus mendapatkan
ijin usaha, ijin bangunan sesuai dengan perda dari para pengambil keputusan,
karena tanpa adanya ijin dari pengambil keputusan para kator penguasa ekonomi,
dianggap ilegal/menyalahi aturan apalagi pabril-pabrik besar yang menyerap
banyak tenaga kerja.
e.
Ada pengaruh penguasaan sumber
ekonomi pada kehidupan ekonomi masyarakat desa. Tidak ada karena aktifitas para
penguasa ekonomi yang mempunyai pabrik itu tidak ada yang melibatbkan warga
sekitar kelurahan batu layang.
Catatan
: Kenapa warga hanya berpenghasilan utama sebagai buruh karena SDM warga desa
terutama pendidikan masih minin dan kepasrahan yang dimiliki hampir seluruh
warga membuat para penguasa usaha tidak melibatkan mereka. Karena kondisi warga
yang tidak begitu paham kalau seharusnya mereka dilibatkan walaupun yang untuk
tenaga kasar jadi perusahan bisa dengan leluasa melakukan aktifitas pabrik pada
aktifitas pabrik cukup menganggu berupa bau pabrik (Karet). Dan perusahaan
tersebut juga belum mengeluarkan tanggungjawabnya sebagai perusahan yaitu CSR,
karena ketidak tahuaan masyarakat jadi yang dianggap wajar oleh mereka.
Permasalah
sosial yang ada di Masyarakat:
1.
Pendidikan
a.
Dana BOS ada tapi peruntukanya tidak
jelas
b.
Biaya sekolah mahal
c.
Kesadaran anak kurang untuk sekolah
karena kejadian-kejadian yang mereka rasakan
d.
Sekolah mengambil kebijakan sendiri
dengan mengorbankan murid (diskriminasi) terhadap siswa yang tidak mampu secara
ekonomi
2.
Kesehatan
a.
Pelayanan kurang bagus diloket
pendaftaran
b.
Obat paru-paru tidak dilayani karena
mengunakan BPJS
c.
Biaya ambulan mahal
3.
Ekonomi
a.
SDM
b.
Keprasahan
c.
Ekonomi dikuasai oleh pihak swasta
tanpa melibatkan perempuan dan warga sekitar
3.
Dasar-dasar
Organisasi
Materi
terlampir
4.
Dasar
Advokasi
Materi
terlampir
5.
Rencana
Tindak Lanjut
RTL untuk
organisasi
·
Ekonomi
a.
Bikin kelompok usaha (Laundry)
b.
Mencari tambahan modal
c.
Pertemuan balai pertemuan 1 bulan
sekali (minggu ke-3) tanggal 20 untuk kegiatannya diskusi
d.
Pra Koperasi
e.
Mengundang orang
·
Kesehatan
a.
Mengundang orang dinas untuk mengisi
materi (pelayanan, bantuan sosial kesehatan,dll)
b.
Pendidikan
c.
Cari informasi dan data terkait
masalah-masalah pendidikan
RTL Pribadi
a.
Ingin maju dan sukses
b.
Menambah wawasan dan pengetahuan
c.
Menjalin persaudaraan
d.
Ingin menjelaskannya kepada suami apa
itu KPI biar suami mendukung
e.
Ingin menjadikan kelompok belajar
perempuan
f.
Ingin menjadikan kelompok
keterampilan buat perempuan
g.
Ingin maju terus dan sukses
h.
Berbagi ilmu kepada sesama ibu ibu
di lingkungan sekitar
i.
Ingin maju dan semangat
j.
Ingin menyampaikan kepada suami dan
tetangga apa yang didapat dalam pelatihan dasar KPI
k. Ingin menjadikan kelompok
belajar perempuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar