Pelaksanaan
PKD di BP Lancang Kuning pada tanggal 29
Juni sampai dengan 02 Juli 2015. Diikuti oleh 30 Orang peserta. PKD
dilaksanakan di kediaman Ibu Nelly yang merupakan salah satu anggota BP Lancang
Kuning yang beralamat di Jalan Pelabuhan rakyat, Gg Karya Tani Jalur 3 Nipah
Kuning, Pontianak Barat. Difasilitasi oleh Nafidatul Hima dari KPI cabang
Bojonegoro, Jawa Timur. Sebagai Pelaksana Kegiatan adalah KPI Cabang Pontianak
dan notulensi di buat oleh Essy Triningsih. Adapun hasil dari pelaksanaan PKD
di BP Lancang Kuning adalah sebagai berikut :
kegiatan
PKD di Balai Perempuan Lancang Kuning di mulai dari tanggal 29 Juni s/d 2 Juli
2015, selama kegiatan seluruh peserta cukup antusias dan cukup aktif di setiap
materi baik di saat diskusi maupun saat melakukan presentasi (maju kedepan)
para peserta sudah mempunyai keberanian dan secara bergantian menyampaikan
hasil diskusi, walaupun sebagian besar pesertanya dari Kelompok Kepentingan
Rumah Tangga. Di hari pertama sebelum masuk ke materi Seks dan Gender kita
awali dengan melakukan kontrak belajar, setelah itu dilanjutkan dengan
menuliskan harapan dan Kekhawatiran, membedakan laki-laki dan perempuan menjadi
diskusi awal untuk memahami pengertian Seks dan Gender, walaupun para peserta
belum pernah mendapatkan materi tersebut tapi diawal diskusi peserta cukup
aktif dan berani menyampaikan pendapat mereka terkait bahasan seks dan gender.
Di diskusi kelompok saat melakukan analisa sosial peserta cukup peka dan bisa
mengetahui kondisi perempuan yang ada disekitar mereka.
a. Perkenalan
Seluruh peserta
memperkenalkan diri sebelum PKD dimulai. Mulai dari Panitia, Fasilitator sampai
kepada Peserta.
b. Rumusan Harapan dan
Kekhawatiran
1. Harapan Peserta
· Bisa
mengikuti PKD sampai hari terakhir
· Dapat
ilmu yang bermanfaat dari PKD
· Dapat
menambah teman dan saudara
· Dapat
berbicara di depan orang banyak
· Memiliki
percaya diri apabila didepan orang banyak
· Organiasasi
KPI terus berlanjut tidak hanya sampai PKD saja
2. Kekhawatiran Peserta
· Hanya
kegiatan sesaat
· Takut
tidak bisa mengikuti sampai hari terakhir
· Takut
anak nangis dan dipanggil suami
· Tidak
bisa beradaptasi dengan peserta lain
· Mengantuk
saat menerima materi
c. Tata tertib ( Kesepakatan
belajar )
Berdasarkan
kesepakatan dari para peserta PKD maka dihasilkan kontrak belajar sebagai
berikut :
1.
PKD dilaksanakan dari tanggal 29 Juni
sampai dengan 02 Juli 2015 di rumah ibu Nelly
2.
PKD dimulai jam 09.00 – 15.00 WIB
3.
Istirahat jam 12.00 – 12.30 WIB
4.
HP dalam keadaan silent/Vibra,
menerima telpon di luar area PKD atas ijin fasilitator dan panitia kecuali
menerima SMS cukup d rungan saja
5.
Boleh membawa anak, cucu, cicit
selama kegiatan PKD
6.
Memberikan keterangan saat tidak
bisa mengikuti PKD pada waktu selanjutnya
7.
Tidak boleh ada forum di dalam forum
8. Apabila melanggar ketentuan yang terlah disepakati maka peserta diberi hukuman untuk bernyanyi atau berjoged
d. Alur Proses dan Materi
Pelatihan
1. Gender
Materi
terlampir
2. Analisis Sosial
I. SISTEM POLITIK
·
Aktor yang menguasai /mengambil
keputusan adalah pak RT dan stafnya. Aktor tersebut berkuasa sejak yaitu Bapak
Abdusalim dari tahun 1987 s/d 2002 dan digantikan oleh Bapak M Idris S.T dari
tahun 2003 sampai sekarang.
·
Perbedaan aktor pengambil keputusan
yang lama dengan aktor pengambil keputusan yang sekarang hampir sama saja
karena untuk pelayanan pelayanan kepada masyarakat tidak ada perubahan. Jadi
untuk pelayananya terhadap masyarakat masih lambat dan lama. Contoh: Gotong
royong, pelayanan administrasi, informasi,dsb.
·
Mengapa tidak ada perubahan karena
masyarakat tidak berani berontak atau berpendapat kalau ada hal-hal yang
berkaitan dengan pelayanan atau pejabat yang bertindak tidak sesuai kepentingan
masyarakat dan itu yang membuat aktor tersebut berkuasa didesa.
·
Yang diajak mengambil keputusan RT
dan staf nya dan beberapa warga yang dikenal, umtuk perempuan kurang dilibatkan
kecuali PKK.
·
Tidak ada yang di rugikan karena
masyarakat tidak tahu apa yang seharusnya mereka dapatkan kecuali BLT, Raskin
dan bantuan lain dari pemerintah yang diatas. Kalaupun ada pihak yang merasa di
untungkan adalah RT dan warga sekitarnya dia.
Catatan :
akses informasi dipemerintahan
(kelurahan) masih kurang, untuk kelompok perempuan sudah ada yaitu PKK tapi
untuk anggota PKK masih sebatas istri perangkat dan belum pernah melibatkan
perempuan yang ada didesa dan masih ada bantuan sosial yang kadang tidak tepat
sasaran.
II. SISTEM EKONOMI
·
Penghasilan yang di andalkan di desa
adalah buruh harian lepas. Dan buruh harian lepas ini tidak selalu ada jadi
jika tidak ada kerja mereka mencari penghasilan lain. Seperti, Nelayan,
berladang, mencari barang bekas di pelabuhan sisa dari pembersihan kapal-kapan
(Shiping). Dan sumber penghasilan lain untuk perekonomian masyarakat di dapat
melalui buruh pelabuhan, nelayan/mancing di sungai, buruh petani dan berjualan
di sekitar pelabuhan (ibu-ibu).
·
Hubungan antara aktor penguasa
ekonomi dengan pengambil keputusan adalah cukup erat karena kadang aktifitas
lalu lintas pelabuhan untuk angkutan (truk) yang melewati jalan lingkungan
warga pasti mendapat ijin dari RT dan RW yang mana m
·
Pengambil keputusannya warga tidak
diajak musyawarah. Padahal kebisingannya tiap malam menganggu istirahat warga
dan bisa juga mempercepat rusaknya jalan karna kelebihan muatan.
·
Masyarakat skitar ada juga yang
mendapat keuntungan dg membuka warung warung kecil di sekitar pelabuhan,ada
juga yg menjadi sheeping (pembersih kapal kapal),dan juga jasa urut buat
pekerja pelabuhan.
Catatan
: SDA yang berupa laut dan pendirian pelabuhan itu menjadi sumber pekerjaan
atau penghasilan warga sekitar tetapi pengelolaannya di kuasai oleh pihak
swasta, jadi masyarakat hanya menjadi penonton di rumah sendiri, selain menjadi
buruh lepas untuk aktifitas pelabuhan untuk laki-laki dan perempuan hanya bisa
berjualan makanan atau snack disekitar pelabuhan yang kadang resiko mengalami
kerugian besar karena banyak pelanggan yang berhutang tapi begitu dicari sudah
pergi kapalnya.
III. SISTEM SOSIAL
Berkelompok berdasarkan
aktifitas sehari-hari
·
Ibu Rumah Tangga
-
Mengurus rumah tangga atau keluarga
-
Mengatur keuangan dalam rumah tangga
(bendahara)
-
Tempat curhat anak-anak
Yang dirasakan setelah berada diprofesi itu:
-
Kalaupun merasa capek tapi tetap
dilakukan karena tugas sebagai ibu rumah tangga memang sudah kodrat dan tugas
dan tanggungjawab sebagai ibu rumah tangga
-
Ada senang dan dukanya (susah)
-
Tanggung jawab yang besar dalam
mengurus rumah tangga
·
Aktivis (Profesional)
-
mengurus atau memotivasi orang yang
terinfeksi HIV/AIDS (motivator)
Yang
dirasakan setelah menjalani profesi itu:
-
Merasa puas apa yang dilakukan untuk
orang yang membutuhkan uluran tanggan kita
-
Harus siap mental menghadapi
berbagai macam karakter
-
Bisa merasakan apa yang mereka
rasakan
-
Ada juga susah dan senangnya
-
Didalam kelompok pekerjaan yang sama
tidak ada saling menjatuhkan atau iri dengki, karena Allah memberikan rejeki
sesuai porsi masing-masing
-
Hubungan dengan pekerjaan yang sama
tidak saling usil, kerena urusan masing-masing rumah tangga
-
Norma, nilai, tata bahasa, aturan
dalam kelompok atau antar kelompok tersebut Sebagian ada yang masih memakai
norma aturan tersebut, akan tetapi kami menyikapinya dengan saling menghargai
dan menghormati satu sama lainnya.
·
LBT
-
Menyalahi Takdir
-
Tidak mendapat pengakuan
-
Keluarga merasa malu
-
Orientasi yang berbeda /salah
-
Diskrimasi
Catatan
: sebenarnya dimasyarakat masih ada diskriminasi terutama para aktifis HIV AIDS
(kelompok kepentingan Profesional) karena mereka aktifitasnya dilapangan dan
biasa pulang pagi jadi kadang mereka dipandang sebelah mata atau bahkan
perempuan penjajak seks atau perempuan nakal. Tapi di kelurahan sungai jadi ini
masyarakatnya sudah mulai terbuka atau menerima keterbukaan aktifitas warganya
jadi untuk kelompok kepentingan lain tidak begitu ada masalah dimasyarakat. Itu
dipengaruhi juga karena wilayah mereka berada disekitar pesisir yang dekat
dengan pelabuhan yang cukup banyak orang luar beraktifitas dikelurahan mereka.
Permasalah
sosial yang ada di Masyarakat:
·
Pendidikan: Kesadaran untuk menempuh
pendidikan kurang
·
Sosial: Masih diskriminasi dan
stereotif
·
Kesehatan: Pelayanannya masih minim,
warga rentan kena sakit HIV/AIDS
·
Politik: Tidak pernah dilibatkan
dalam mengambil keputusan
·
Ekonomi: Masyarakat tidak mau
terlibat, pendapatan rendah dan tidak tetap, lapangan pekerjaan buat perempuan
kurang, pemasaran produk kurang dan terbatasnya modal
Permasalahan-permasalahan
yang timbul ada kalanya para perempuan masih menjadi pelaku karena:
-
Pelaku, kerena banyak keinginan
-
Doktrin budaya lingkungan dan
pendidikan yang memandang rendah perempuan
-
Sifat perempuan yang ingin tahu
-
Emosional
-
Kodrat
Skala
prioritas permasalahan yang ada:
1.
Pendidikan:
-
Penyadaran kepada masyarakat tentang
pendidikan
-
Memfasilitasi pendidikan non formal
(paket A,B dan paket C) agar bebas dari buta aksara
2.
Ekonomi :
-
Membuat kelompok usaha kecil (UKM)
-
Membuat pra koperasi
3.
Sosial:
4.
Perempuan ikut kegiatan politik
5.
Kesadaran pada diri sendiri untuk
tidak menjadi bagian dari pelaku kekerasan
PERAN
PEREMPUAN DALAM PERMASALAHAN
a.
Sebagai pelaku karena terlalu banyak
keinginan, adanya doktrin, budaya lingkungan,
pendidikan yang memandang rendah terhadap perempuan
b.
Sifat perempuan yang selalu ingin
tahu, emosional, kodrat/takdir
c.
skala prioritas permasalahannya
d.
pendidikan, penyadaran kepada
masyarakat tentang pendidikan,memfasilitasi pendidikan non formal,memfasilitasi
paket A,B,dan paket C agar bebas dari buta aksara
e.
dari segi ekonomi,membuat kelompok
usaha kecil (UKM),dan membuat pra koperasi
f.
dari segi sosial,perempuan ikut
kegiatan politik,dan kesadaran pada diri sendiri untuk tidak menjadi bagian
dari pelaku kekerasan
3. Dasar-dasar Organisasi
Materi
terlampir
4. Dasar Advokasi
Materi
terlampir
5. Rencana Tindak Lanjut
RTL
pribadi
1.
Ingin mengajak ibu-ibu untuk masuk menjadi
kader KPI
2.
Saya ingin Koalisi Perempuan
Indonesia ini bisa berjalan terus agar tidak terjadi kevakuman dalam organisasi
3.
Saya ingin KPI ini berjalan terus
4.
Memberikan manfaat kepada orang yang
belum mengetahui tentang hak perempuan
5.
Memberikan sedikit ilmu,untuk
masyarakat yg belum mengenal huruf
6.
Memberikan informasi bahwa
pentingnya untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat, membangun masyarakat
yang damai.
7.
Ingin mensosialisasikan ulang kepada
teman- teman yang lain yang ingin bergabung atau yang belum bergabung di KPI
tentang organisasi KPI
8.
Supaya organisasi ini tidak sampai
di sini saja, jangan sampai putus sampai disini dan tetap semangat
9.
Agar setelah ini dapat berlanjut
kembali dan dapat bergabung dengan
masyarakat luas
10.
Setelah saya melakukan kegiatan ini
saya akan melakukan dan menerapkan dalam kegiatan saya sehari hari
11.
Jika saya mempunyai modal saya akan
membuka usaha kecil-kecilan
12.
Keinginan kami selanjutnya agar
program ini berjalan lebih baik dan bisa membentuk kegiatan-kegiatan seperti
usaha dalam berdagang
13.
Agar program ini dapat berlanjut
dengan baik dan bisa membantu pedagang kecil
14.
Memberikan tautan dan bahasan pokok
materi yang saya belum mengerti, dapat saya mengerti dari pertama pertemuan
sampai selesai, sehingga saya mengerti kader dasar (PKD) dari Koalisi Perempuan
Indonesia
15.
Diharapkan untuk berlanjut untuk
memberdayakan perempuan-perempuan (LBT,IRT,LAJANG ) kami menyimpan harapan yang
besar terhadap KPI untuk memberdayakan perempuan indonesia khususnya balai
perempuan lancang kuning
16.
Sering-sering berkumpul mengadakan
pertemuan biar menambah ilmu pengetahuan dan menambah wawasan agar dapat
pelatihan yang lain.
17.
Saya ingin KPI ini berjalan terus
18.
Ingin mengajak ibu-ibu ikut untuk
masuk menjadi anggota KPI
19.
Saya ingin koalisi perempuan ini
bisa berjalan terus agar tidak terjadi kevakuman dalam organisasi
RTL
untuk Organisasi (Balai Perempuan Lancang Kuning)
1.
Semoga KPI bisa menjadi organisasi
yang membela hak-hak wanita indonesia agar tidak terjadi diskriminasi
2.
Ingin melanjutkan rapat rutin dan
pelatihan lebih lanjut
3.
Melakukan pertemuan minimal satu
bulan sekali
4.
Memberikan pelayanan terbaik
5.
Membuat pos untuk menerima keluhan
masyarakat terutama perempuan
6.
Ada tindak lanjut kelanjutan dari
pelatihan agar organisasi tidak vakum perlu perhatian lagi buat public speaking
7.
Supaya organisasi ini tidak sampai
di sini saja dan jangan putus sampai di sini, tetap semangat
8.
Agar setelah ini dapat berlanjut
kembali dan dapat bergabung dg masyarakat luas
9.
Melakukan pertemuan dan pokok
bahasan dan topik pokok bahasan
10.
Sering-sering berkumpul mengadakan
pertemuan dan menciptakan karya-karya yg lain dari KPI pusat
11.
Organisasi ini sangat menarik dan
menambah wawasan dan yang baru dalam organisasi ini
12.
Semoga KPI bisa menjadi organisasi yang
bisa menjadi panutan terutama membela hak-hak perempuan
13.
Terima kasih buat KPI yang telah
memberikan ilmu dan wawasan bagi perempuan, semoga KPI tetap maju
Tulisannye panjang bener Mbak Desy, hehehehe... :-)
BalasHapusHe he,copas aj bang dari laporan....
BalasHapusHe he,copas aj bang dari laporan....
BalasHapus